Perubahan Dimensi Cetakan Alginat Setelah Perendaman dalam Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia S.) 100%

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan dimensi cetakan alginat setelah dilakukan perendaman dalam air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) 100%. Alginat merupakan bahan cetak elastomer yang sensitif terhadap kelembaban dan pH lingkungan. Penggunaan bahan alami seperti air perasan jeruk nipis sebagai media perendaman menarik untuk diteliti karena kandungan asam sitrat dan pH rendah yang berpotensi memengaruhi stabilitas dimensi cetakan. Metode penelitian eksperimental ini melibatkan pengukuran dimensi cetakan sebelum dan sesudah perendaman menggunakan alat ukur digital. Hasil menunjukkan adanya perubahan dimensi yang signifikan pada cetakan alginat setelah perendaman, yang disebabkan oleh reaksi antara kandungan asam jeruk nipis dengan matriks alginat. Studi ini menyimpulkan bahwa perendaman cetakan alginat dalam air perasan jeruk nipis murni tidak disarankan karena dapat menyebabkan penyusutan dimensi yang memengaruhi akurasi hasil cetak.


Pendahuluan
Alginat merupakan salah satu bahan cetak yang paling umum digunakan dalam praktik kedokteran gigi karena kemudahan penggunaan, waktu kerja yang cepat, serta harga yang terjangkau. Namun, salah satu kelemahan utama dari bahan ini adalah ketidakstabilan dimensi setelah pengambilan cetakan, terutama jika tidak segera dituang dengan bahan gips. Stabilitas dimensi sangat penting dalam pembuatan model kerja yang akurat, karena sedikit perubahan dapat memengaruhi hasil akhir perawatan prostodontik maupun ortodontik.

Latar Belakang Masalah
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) dikenal memiliki kandungan asam sitrat tinggi yang menjadikannya bersifat sangat asam (pH rendah). Dalam beberapa prosedur klinis, penggunaan larutan alami seperti air perasan jeruk nipis mulai dilirik sebagai alternatif untuk antisepsis atau perendaman bahan medis. Namun, belum banyak studi yang mengkaji bagaimana larutan ini memengaruhi bahan cetak seperti alginat jika digunakan sebagai media perendaman, terutama dari aspek perubahan dimensi.

Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorium dengan pendekatan pre-test dan post-test. Sampel berupa 10 cetakan alginat standar yang dibuat menggunakan cetakan logam berbentuk silinder dengan dimensi awal tertentu. Sampel dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kontrol (tidak direndam) dan kelompok perlakuan (direndam dalam air perasan jeruk nipis 100% selama 10 menit). Dimensi cetakan diukur sebelum dan sesudah perendaman menggunakan jangka sorong digital dengan akurasi 0,01 mm. Data dianalisis menggunakan uji statistik paired t-test.

Hasil Penelitian
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa cetakan yang direndam dalam air perasan jeruk nipis mengalami perubahan dimensi yang signifikan, dengan rata-rata penyusutan sebesar 0,12 mm pada diameter dan 0,08 mm pada tinggi cetakan. Sementara itu, kelompok kontrol menunjukkan perubahan yang tidak signifikan secara statistik. Analisis statistik menunjukkan nilai p < 0,05, yang berarti perbedaan dimensi antara sebelum dan sesudah perendaman dalam kelompok perlakuan adalah signifikan.

Pembahasan
Perubahan dimensi cetakan alginat setelah perendaman kemungkinan besar disebabkan oleh reaksi kimia antara asam sitrat dalam jeruk nipis dan kandungan kalsium dalam alginat. Proses ini dapat mengganggu ikatan silang dalam struktur gel alginat, yang menyebabkan kerusakan matriks dan menyusutnya dimensi. Selain itu, pH rendah juga dapat mempercepat laju evaporasi air dari material cetakan, yang dikenal sebagai sineresis, dan memperburuk stabilitas dimensi. Hasil ini memperkuat pentingnya memilih media perendaman yang tidak bersifat asam untuk mempertahankan akurasi cetakan.

Kesimpulan
Perendaman cetakan alginat dalam air perasan jeruk nipis murni 100% terbukti menyebabkan perubahan dimensi yang signifikan, khususnya penyusutan ukuran cetakan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun jeruk nipis memiliki potensi sebagai bahan alami antiseptik, penggunaannya dalam perendaman cetakan alginat tidak disarankan karena dapat mengurangi akurasi hasil cetakan. Diperlukan penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi pengaruh berbagai konsentrasi dan waktu perendaman terhadap kestabilan dimensi bahan cetak.

Kata Kunci: Alginat, cetakan gigi, jeruk nipis, Citrus aurantifolia, perubahan dimensi, perendaman bahan alami.

CATEGORIES:

Uncategorized

Tags:

Comments are closed

Latest Comments

Brak komentarzy do wyświetlenia.